Implementasi Proses
Implementasi Proses dalam Siklus Proses Bisnis
Pembahasan sebelumnya membahas secara komprehensif cara-cara yang mungkin dilakukan untuk perbaikan/improvement proses. Saran-saran ini dapat dianggap sebagai checklist. Setiap situasi membutuhkan analisis individu dan akan menawarkan kesempatan lebih lanjut. Terpulang kepada tim proyek untuk mengevaluasi semua alternatif. Setelah tim proyek telah menyetujui to-be proses, maka improvement atau perbaikan didokumentasikan agar dapat diimplementasikan. Tugas dalam membawa konsep menjadi ‘hidup’ disebut dengan implementasi. Biasanya, tahap pelaksanaan dimulai dengan pertemuan kick-off proyek, di mana semua anggota proyek eksternal dan internal yang terlibat datang bersama-sama. Mereka diberi pengarahan tentang tujuan, kerangka waktu dan seluruh manajemen proyek pelaksanaan.
Implementasi perbaikan proses terdiri dari dua domain, yaitu organisasi dan IT. Dari sudut pandang organisasi, anggota staf yang terlibat harus dilatih dalam prosedur baru. Hal ini dapat mencakup penjelasan tentang tujuan baru, interface baru, dan kebijakan baru, dll, untuk meningkatkan kesadaran terhadap orientasi proses yang akan diimplementasikan. Selain menjadi akrab dengan bagan organisasi hirarkis, semua orang perlu memahami bagaimana dia atau karyanya tertanam dalam proses lintas fungsional.
Dari IT point-of-view, implementasi proses mencakup pengembangan perangkat lunak baru atau konfigurasi paket standar seperti software ERP. Model proses high leveldapat digunakan sebagai deskriptor persyaratan. Mereka membutuhkan transformasi menjadi deskripsi yang lebih rinci untuk menjadi berguna bagi developer atau engineer perangkat lunak.
Implementasi proses juga merupakan tahap di mana ide-ide, didokumentasikan dalam model proses to-be, dan seringkali harus diubah lagi. Beberapa ide mungkin menjadi terlalu mahal atau terlalu banyak memakan waktu untuk diwujudkan. Dalam beberapa kasus yang dimana melibatkan karyawan, seringkali terjadi kasus dimana karyawan-karyawan tersebut sangat rentan dengan perubahan yang ada.
Hal ini juga mungkin dikarenakan adanya kendala dan tujuan yang telah berubah sejak adanya to-be model proses yang dirancang. Dengan demikian, implementasi proses berarti mengambil situasi terkini menjadi pertimbangan dalam proses membawa to-be model proses menjadi go-live.